1.
Model Keterhubungan (Connected)
Model
connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran
kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran
tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra.
Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh
tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata
butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu. Untuk
membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di
atas.
2.
Model Jaring Laba-laba (Webbed)
3.
Model Keterpaduan (Integrated)
Model
integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda,
tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula
terdapat dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam,
dan Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan cukup
diletakkan dalam mata pelajaran tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh
lain, dalam teks membaca yang merupakan bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia,
dapat dimasukkan butir pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan Matematika,
Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi
bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai
butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut. Ditinjau
dari penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di SD. Untuk membantu
Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di atas.
Tipe-tipe keterpaduan di atas tidak hanya bisa memadukan antar mata pelajaran tapi juga sangat cocok untuk memadukan mata pelajaran IPA yang terdiri dari Biologi, Fisika, dan Kimia. Apalagi untuk saat ini ditekankan IPA Terpadu di tingkat SMP. Kita tahu terkadang materi Fisika, Kimia, dan Biologi ada yang saling terhubung, tumpang tindih, bahkan dapat membentuk satu tema.
BalasHapusinformasi yang diberikan sudah bagus, memberikan gambaran tentang tipe-tipe keterpaduan dalam pembelajaran. sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami. tetapi pada bagian penjelasan pada tiap-tiap tipe keterpaduan kurang spesifik. misalnya ditambahkan kekurangan dan kelebihan tiap-tiap tipe keterpaduan. sehingga nantinya pembaca akan sangat mudah memahami lebih lanjut.
BalasHapusmakasih..:)